Tentang analisabaladacintarizieq.blogspot.com
Tampilan Blog analisabaladacintarizieq.com sebelum dihapus pemiliknya |
Blog I-I akan berkomentar singkat tentang Blog yang menghebohkan tersebut diatas dengan merujuk kepada fakta-fakta berupa data-data dari analisabaladacintarizieq.blogspot.com (mengaku orang awam tanpa nama) dan bantahan resmi dari Polisi, bantahan dari BIN, serta bantahan dari tertuduh Sdr. Irfan Miftach (IM).
analisabaladacintarizieq.blogspot.com dipublikasikan bukan oleh orang yang sekedar iseng atau membangun cerita hoax atau berita bohong. Melainkan oleh seseorang yang tahu persis dampaknya yang akan viral, bukan saja memojokkan BIN dengan tuduhan berada di belakang operasi mengkriminalkan ulama Habieb Rizieq, melainkan juga menggunakan teknik propaganda sesuai peribahasa lembar batu sembunyi tangan. Tujuannya sangat sederhana yakni menciptakan "rasa tidak percaya" kepada aparatur keamanan khususnya Polisi dan BIN.
Benar tidaknya analisa yang disampaikan analisabaladacintarizieq.blogspot.com dapat diperdebatkan secara teknis dengan forensik IT mencari jejak-jejak pengunggah baladacintarizieq.com yang berisi pembicaraan pornografi antara Habieb Rizieq dengan Firza Husein. Setidaknya tiga pihak sudah membantah yakni Sdr. IM, Polisi, dan BIN. Artinya terjadi pro dan kontra, dan akhirnya masyarakat menjadi bertanya-tanya siapa yang benar. Itulah tujuan dari pembuat analisabaladacintarizieq.blogspot.com, penajaman pro kontra kriminalisasi ulama ke dalam ranah legalitas operasi pengungkapan kasus pembicaraan porno tersebut. Artinya pembuat Blog mendorong publik untuk merenung berpikir bahwa bila yang menyebarluaskan pembicaraan porno adalah intelijen, maka telah terjadi suatu penyalahgunaan wewenang. Hal ini bukan saja menjatuhkan kredibilitas Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, melainkan juga pemerintahan Jokowi secara umum. Hal ini mirip dengan pengungkapan kasus pembicaraan antara Presiden ke-6 SBY dan Ketua MUI yang dibocorkan oleh Ahok dan pengacaranya yang mengaku memperolehnya dari Intelijen.
Bagaimana Blog I-I menilainya? Tentunya diperlukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan secara faktual dan hukum. Faktual misalnya tentang siapa yang membuat website baladacintarizieq.com serta bagaimana pihak pembuat website tersebut memperoleh data pembicaraan porno tersebut. Dapat dipastikan bahwa apabila pembicaraan porno tersebut otentik asli dan pernah terjadi, maka pihak yang membidik Habieb Rizieq memiliki akses langsung secara fisik kepada alat komunikasi yang digunakan (telepon genggam) apakah milik Habieb Rizieq ataukah milik Firza Husein, dengan adanya tambahan rekaman suara yang diduga Firza Husein, maka kemungkinan besar sumber pertama adalah telepon genggam Firza. Selanjutnya dapat dengan cepat dicloning atau dicopy isinya tanpa sepengetahuan pemiliknya. Seharusnya baik Habieb Rizieq maupun Sdri. Firza dapat menduga-duga siapa kira-kira yang melakukan itu. Karena telepon genggam adalah alat komunikasi yang sangat pribadi dan berisi hal-hal yang pribadi pula.
Kemudian tentang analisa yang disampaikan oleh blog analisabaladacintarizieq.blogspot.com, sejauhmana kredibilitasnya? Bantahan Sdr, IM termasuk yang paling detil dengan mengungkapkan pengakuan bahwa ybs hanya melakukan mirror website baladacintarizieq.com. Miror website biasanya dilakukan untuk mengurangi bobot trafik yang terlalu besar ke website utama, dan atau menganstisipasi penutupan sebuah website baik oleh pemiliknya maupun oleh pihak yang berwenang. Apa tujuannya? Mundukung website utama, ada yang untuk sekedar memiliki copy untuk dipelajari, ada juga yang mempublikasikannya sebagai cadangan bila kemudian benar-benar ditutup. Hal ini sudah biasa terjadi, contoh misalnya mirror dari Blog I-I yang telah dilakukan sejumlah simpatisan Blog I-I. Mengapa Sdr. IM melakukan mirror baladacintarizieq.com? pengakuannya adalah belajar digital forensik, benarkah? Hal ini Blog I-I tidak dapat memastikan. Bila ingin mempelajari forensik dari baladacintarizieq.com tentu sebuah replika atau mirror website bukan jawabannya. Mirror hakikatnya bertujuan mempercepat akses kepada informasi sejenis dalam wilayah yang berbeda-beda. Blog I-I tidak dapat berspekulasi dengan pengakuan Sdr. Irfan yang mengakui tidak melakukan restriksi terhadap mirror yang dibuatnya tersebut, sehingga telah menyebabkan ada pihak yang mengungkapkan adanya kaitan walaupun mungkin faktanya sungguh-sungguh hanya mirror website untuk belajar forensik digital.
Bantahan Sdr. Irfan Miftach |
Bantahan dari Polisi sifatnya mengkonter temuan dari analisabaladacintarizieq.blogspot.com dan menyatakan analisa tersebut ngawur, sedangkan bantahan dari BIN sifatnya standar bahwa BIN tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan.
Bagaimana kita sebagai masyarakat awam sebaiknya bersikap? Tanpa mengurangi sikap kritis kita, ada baiknya untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang kita kurang paham baik isi maupun teknisnya. Jangan kita terburu-buru menyebarluaskannya sebagai kebenaran atau bahkan menambahinya dengan opini-opini yang provokatif dengan tuduhan atau pertanyaan yang menuduh. Namun kita juga jangan percaya begitu saja dengan bantahan-bantahan yang terlalu cepat dan kurang komprehensif. Masyarakat yang cerdas dan terdididk tidak seharunya masuk ke dalam dinamika opini pro-kontra pernuh syak wasangka yang akhirnya menjermusukan kita kepada konflik-konflik yang lebih serius. Kita harus meneliti bila punya ilmunya, kita perlu menunggu pendapat ahli bila kita awam dengan apa yang menjadi pembahasan.
Bahwa berita-berita "heboh" mudah dan cepat viral itu adalah karena masyarakat Indonesia senang dengan gossip bahkan tanpa rasa prihatin atau bersalah membuatnya menjadi viral dalam berbagai versi tambahan komentar yang memperdalam rasa saling curiga. Maka meskipun yang pelempar isu yang sembunyi telah menghilang dengan menghapus Blognya, dampaknya masih terus bergulir dalam prasangka-prasangka yang mempertajam pro dan kontra diantara sesama warga bangsa Indonesia.
Dari penelitian Blog I-I, analisabaladacintarizieq.blogspot.com kemungkinan besar dibuat oleh seseorang yang dikenal atau mengenal Sdr, Irfan dan tidak secara tiba-tiba melemparkan tuduhan. Terlebih bisa mengaitkan kepada alamat registrasi yang tertuju kepada Kantor BIN atau minimal beralamat di Komplek BIN. Dunia intelijen sangat kejam, makan tulang kawan sudah sangat sering terjadi. Apabila Sdr. Irfan ternyata anggota BIN, maka ybs kurang berhati-hati dan sedang mengalami apa yang disebut sebagai Burn Notice atau diblow-up secara kejam. Namun apabila Sdr. Irfan bukan anggota BIN, maka kemungkinan besar alamat KTP atau identitasnya adalah di sekitaran Kantor BIN dan ybs sedang sial tertimpa musibah berita hoax karena proses belajar forensik digitalnya dituduh secara sepihak sebagai bagian dari penyebar konten pronografi yang melanggar hukum.
Semoga catatan Blog I-I ini dapat membiasakan kita semua untuk lebih menahan diri dan berhati-hati dalam setiap kali menyikapi suatu isu terkait dunia intelijen.
Salam Intelijen
Dharma Bhakti
Komentar
Posting Komentar