Stop Aksi Kekerasan di BIN !

[html];Jaringan Blog I-I turut memuluskan keinginan Presiden RI menempatkan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, hal ini bukan hoax atau klaim sepihak turut menaruh jasa kepada Pimpinan BIN, melainkan sungguh-sungguh bagian dari harapan mayoritas insan intelijen Indonesia agar BIN menjadi profesional - obyektif - berintegritas. Hal ini juga bukan soal dikotomi sipil - militer, melainkan sebuah upaya serius meningkatkan kualitas intelijen. Harapan yang besar bahwa dibawah kendali Budi Gunawan BIN dapat sungguh-sungguh bergerak efektif berkontribusi di bidang intelijen untuk rakyat, bangsa dan negara.

Peringatan ini adalah yang pertama, dan sangat terpaksa dilakukan demi masa depan BIN, sehingga mohon maklum dan dimaafkan bila kembali menyinggung kehormatan BIN sebagai institusi intelijen tertinggi di tanah air tercinta Indonesia.
[html]
[/html]

Aksi kekerasan di dalam tubuh BIN sudah mencapai keadaan yang sangat memprihatinkan karena dalam kurun waktu 2016 telah terjadi sejumlah benturan dan aksi kekerasan yang menimpa anggota intelijen yang dilakukan oleh jajaran oknum pimpinan intelijen baik di Pusat maupun daerah. Berdasarkan data dari Inspektorat BIN tercatat benturan-benturan tersebut terjadi semata-mata karena emosi dan kurang matangnya kedewasaan kepemimpinan para oknum tersebut dan sebagian besar hanya kesalahpahaman yang tidak perlu menimbulkan terjadinya aksi ancaman membunuh dengan penodongan pistol, pemukulan anggota badan badan dengan menggunakan alat, pemukulan dengan tangan kosong, penendangan, pelemparan barang, caci maki dengan menggunakan kata-kata kotoran "TAI", binatang, penghinaan, dan perendahan derajat manusia. Bahkan anehnya tindak kekerasan tersebut terjadi dalam situasi yang relatif biasa saja dan bukan keadaan bahaya gawat darurat.

Sekali lagi mohon dipahami bahwa dengan sangat terpaksa Blog I-I mempublikasikan aib memalukan di tubuh BIN ini demi kemajuan dan masa depan BIN yang lebih baik. Demi kehormatan BIN, tentunya Blog I-I tidak ingin menciptakan kegaduhan nasional dengan mengungkapkan secara detil nama-nama oknum pimpinan BIN yang terbukti melakukan tindak kekerasan tanpa alasan yang jelas dan karena semata-mata memiliki kendali emosi yang sangat rendah. Apabila pimpinan BIN terhadap anggotanya sendiri bertindak demikian, tentunya tidak heran apabila kasus-kasus kekerasan seperti pembunuhan dan penculikan yang pernah dituduhkan kepada intelijen dapat terjadi. Mentalitas penyelesaian masalah dengan kekerasan tersebut tentunya tetap diperlukan apabila negara berada diambang kehancuran dimana musuh telah melakukan penyerangan fisik sehingga kita sebagai bangsa harus membela diri mempertahankan kedaulatan bangsa dan puncaknya berperang. Namun dalam situasi normal, damai, bahkan relatif tanpa ancaman, kekerasan di dalam organisasi adalah proses pembusukan yang dapat menciptakan perpecahan, dan kerusakan organisasi yang parah.

Baiklah, tanpa mengungkit-ungkit lagi kasus lama di tahun 2016, pada awal tahun 2017 ini kembali terjadi aksi kekerasan yang dilakukan oknum pimpinan BIN di Bali yang menimpa anggotanya sendiri, bahkan ada yang sampai mengalami luka pada bola matanya. Kepada para junior BIN jangan berinisiatif mengambil tindakan protes tanpa konsultasi dengan senior dan sesepuh intelijen karena anda akan dicap melakukan "pembangkangan", tidak perlu anda mengambil inisatif petisi atau pernyataan sikap karena hal itu juga kurang baik bagi organisasi secara keseluruhan. Jaringan Blog I-I telah menyiapkan beberapa langkah termasuk dengan publikasi aib BIN ini sebagai desakan kepada Sdr. Budi Gunawan agar segera mengambil tindakan tegas selambat-lambatnya hari Selasa 10 Januari 2017, dengan perhitungan laporan telah masuk dan hari senin proses selesai. Apabila tidak ada proses kelanjutan laporkan kepada Blog I-I dan biarlah Blog I-I yang bertindak sebagai martir dan para junior dapat tetap berkarir dengan tenang dan profesional.

Apabila Sdr. Budi Gunawan tidak mengambil tindakan tegas dengan mencopot pimpinan BIN Bali, maka Blog I-I sekali lagi dengan sangat terpaksa akan membongkar kepada publik secara detil keseluruhan kasus-kasus yang telah sangat merusak organisasi BIN, termasuk praktek korupsi dan gratifikasi untuk mengisi posisi jabatan dan memperoleh pangkat "Jenderal" di BIN. Bagi anda anggota BIN baik dari unsur sipil maupun militer yang bersih tidak perlu khawatir karena bersih-bersih BIN sudah sangat mendesak.

Apakah ini ancaman kosong? silahkan dicoba-coba saja! Ingat korban Blog I-I sudah cukup banyak!

Mengapa membidik pimpinan BIN Bali saja dan tidak semua kasus saja sekalian? Tentunya diperlukan contoh ketegasan pimpinan, dan kasus Bali ini hanya sebagai test case sejauh mana profesionalisme kepemimpinan Budi Gunawan.

Jaringan Blog I-I sesungguhnya sangat prihatin dengan lemahnya dukungan agar Budi Gunawan dapat berprestasi sebagai pimpinan BIN. Setelah disabotase dengan informasi menyesatkan tentang Aksi Bela Islam II dan III, apakah Budi Gunawan tidak segera memikirkan untuk segera mencari tahu siapa-siapa di dalam BIN yang sungguh-sungguh profesional? Ada baiknya Sdr. Budi Gunawan memanggil langsung anggota-anggota dibawah yang terdeteksi profesional dan melakukan audiensi tentang situasi keadaan di masing-masing wilayah operasi baik di dalam maupun luar negeri, hal ini akan dapat membongkar pemimpin-pemimpin korup yang doyan aksi kekerasan namun kepalanya kosong.

Jaringan BIN sangat dahsyat dan arus informasinya juga sangat luar biasa, mengapa Sdr. Budi Gunawan tidak segera mengambil langkah-langkah efektif cek seluruh pasukan intelijen BIN mencari tahu persoalan internal yang menyebabkan kurang efektifnya organisasi.

Kasus Bali adalah contoh kecil dan saja dan dapat diselesaikan segera, sehingga kepercayaan seluruh insan intelijen di dalam tubuh BIN dapat meningkat dan loyal hanya kepada orang nomor 1 di dalam BIN. Jaringan Blog I-I pun akan dengan sukarela mendukung apabila kepemimpinan Sdr. Budi Gunawan terbukti handal.

Sekian, jaringan Blog I-I selalu mengawasi demi Intelijen Indonesia yang Profesional, Obyektif, dan Berintegritas.

Salam Intelijen,
Senopati Wirang


Komentar

Postingan Populer