POLRI: Hati-Hati Jebakan "Makar"

Setelah Blog I-I menjelaskan kembali tentang analisa potensi makar dalam artikel tanggal 22 November 2016 berjudul Klarifikasi Tentang Potensi Makar, maka hari ini tanggal 25 November 2016 akhirnya Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengklarifikasi bahwa belum ada potensi makar pada demo akbar 2 Desember 2016, namun tetap diwaspadai. Lebih dari sekali Blog I-I mengingatkan agar Polri berhati-hati dengan jebakan yang ingin membuat Polri berhadap-hadapan dengan para pendemo dalam situasi yang kurang kondusif. Langkah-langkah Kapolri dan Kapolda Metro Jaya merangkul berbagai elemen masyarakat Muslim Jakarta dan Jawa Barat sudah tepat. Kemudian langkah-langkah proses hukum kasus penistaan agama oleh Ahok yang dipercepat juga sudah tepat. Mulai minggu depan, bola panas kasus akan berada di Kejaksaan, sehingga sejak pelimpahan berkas dari Polisi ke Kejakasaan berjalan, giliran Kejaksaan untuk menunjukkan profesionalisme dalam penegakkan hukum secar adil sesuai peraturan yang berlaku.


Seandainya jajaran Polisi khususnya Kapolri tidak terburu-buru mengungkapkan bahaya makar pada rencana demonstrasi 25 November dan 2 Desember, tentu situasi akan lebih menyejukan dan tidak membuat ketegangan baru. Adapun analisa Blog I-I yang melihat adanya potensi makar adalah sangat hati-hati dan tidak merujuk kepada waktu pelaksanaan melainkan pada perkiraan rentang waktunya. Blog I-I sangat yakin waktu atau momentum yang sengaja ingin diciptakan belum matang karena kondisi sosial ekonomi Indonesia yang relatif stabil menyebabkan rencana makar menjadi mentah atau akan selamanya setengah matang dan akan bernasib gagal. Seandainya jajaran Polri membaca artikel-artikel Blog I-I secara lebih hati-hati, tentu akan dapat memahami perkembangan situasi yang akan terjadi. Namun nasi sudah menjadi bubur, upaya Polisi meredam rencana demonstrasi tanggal 2 Desember melalui pendekatan campuran antara hukum yang lebih terperinci dengan pelaksanaan demo dalam bentuk Maklumat, himbauan agar tidak shalat Jum'at  di jalan kawasan Thamrin Bundaran HI, dan pengungkapan potensi makar, ternyata respon FPI dan kawan-kawannya tetap maju terus berdemonstrasi pada 2 Desember 2016.

Langkah yang harus dilakukan ada baiknya agar Polisi meminta kerjasama erat dengan penanggung jawab Aksi Demo 212 agar pelaksanaan demo yang dijanjikan super damai dapat betul-betul berjalan super damai. Hal itu sekaligus juga untuk deteksi dini dan cegah dini para penyusup yang ingin meningkatkan suhu politik nasional dalam rangka pematangan rencana makar. Beberapa indikasi dari luar Jakarta yang perlu diperhatikan oleh Polri dan Intelijen adalah rencana masuknya residivis dan pelaku kejahatan bersenjata entah untuk melakukan kejahatan di Jakarta ataukah merupakan sewaan untuk menciptakan kekacauan. Penegasan bahwa seluruh peserta demonstrasi dilarang membawa senjata api dan senjata tajam harus ditegaskan dalam komunikasi dengan pimpinan demonstran yang tergabung dalam GNPF MUI.
 
Kemudian jangan lupa saran Blog I-I agar dikerahkan pasukan monitoring pelaksanaan demonstrasi dengan menggunakan kamera dari berbagai sudut guna merekam perilaku-perilaku mencurigakan dari para penyusup.

Perkiraan sementara peserta demonstrasi 212 adalah hampir sama dengan demonstrasi 411, namun perbedaannya adalah adanya rencana bergabungnya kelompok Buruh dengan tuntutan yang sedikit berbeda dengan irisan kesamaan kepentingan pada target demonstrasi yakni Ahok. Meskipun seluruh data jaringan Blog I-I belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, namun rentang angka jumlah peserta demonstrasi akan berada pada kisaran 70 ribu s/d 115 ribu orang tergantung kepada sistem komunikasi dan koordinasi yang sedang berjalan di kalangan pendukung demonstrasi termasuk dukungan logistik baik yang swadaya maupun dari donatur. Rentang angka peserta demonstrasi yang begitu besar disebabkan masih adanya beberapa pihak yang ragu-ragu untuk bergabung dengan demonstrasi 212 atau tidak. Kemudian perkiraan demonstrasi di daerah-daerah juga akan mirip dengan apa yang terjadi pada 4 November 2016 dengan sedikit penurunan karena sebagian pihak sudah melihat langkah serius Polisi dan ingin melihat berjalannya proses hukum. Apabila kesadaran masyarakat untuk menunggu profesionalisme Polisi, Kejaksaan dan Pengadilan semakin tinggi, tidak tertutup kemungkinan jumlah peserta aksi demonstrasi 212 akan turun drastis. Kemungkinan tersebut agak kecil, karena dalam agenda yang terdeteksi oleh Blog I-I, demonstrasi 212 bukanlah yang terakhir, melainkan masih akan ada lanjutannya sampai tuntutan penahanan dan penetapan hukuman penjara bagi Ahok terealisasi melalui proses hukum. Beberapa kemungkinan tanggal lanjutan demonstrasi adalah 30 Desember 2016 atau 12 Januari 2017. 

Terakhir, tentunya mari kita berdo'a bersama dalam keyakinan masing-masing agar perjalanan bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa yang besar, makmur dan berkeTuhanan tidak tidak terganggu oleh kasus kecil penistaan agama ataupun oleh mereka yang memanfaatkan kasus tersebut untuk konflik yang lebih besar.

Salam Intelijen
SW

Komentar

Postingan Populer