Hoax Hacker Anonymous dan Kewaspadaan Serangan ISIS ke Indonesia

Baru-baru ini beredar informasi tentang rencana serangan ISIS ke Indonesia baik di media massa, sosial media, hingga sejumlah group BB maupun WA. Informasi tersebut sudah pasti hoax alias kebohongan untuk penyesatan dan menciptakan suatu kondisi yang tidak kondusif atau menghidupkan suatu suasana dibawah teror ancaman (ketakutan). Beberapa media mainstream Indonesia bahkan memuatnya seperti Republika dan Detik misalnya mengutip International Business Times yang menyebutkan bahwa sub-group yang bernama Operation Paris (OpParis) dari kelompok Anonymous yang merupakan organisasi tanpa ikatan dari sejumlah hacker atau hacktivist di dunia menyebutkan telah mengumumkan rencana serangan teror ISIS antara lain:

  • Cigales Electroniques with Vocodecks, RE-Play & Rawtor di Le Bizen (Paris)
  • Concrete Invites Drumcode: Adam Beyer, Alan Fitzpatrick, Joel Mull di Concrete (Paris)
  • Demonstration by Collectif du Droit des Femmes (Paris)
  • Feast of Christ the King celebrations (Rome/Worldwide)
  • Al-Jihad, One Day One Juz (Indonesia)
  • Five Finger Death Punch (Milan)
  • University Pastoral Day (Holy Spirit University of Kaslik, Lebanon)

Mengapa Blog I-I dapat memastikan bahwa berita tersebut sebagian besar hoax dan mungkin ada sangat sedikit nilai kebenarannya? Informasi Anonymous tersebut mempertaruhkan kredibilitas komunitas anonymous yang selama ini lumayan kredibel dan memiliki pengaruh di dunia maya. Setelah jaringan Blog I-I di dalam Anonymous melaporkan investigasinya, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata Anomymous-pun tidak merasa mengeluarkan peringatan tersebut, bahkan kemudian menyampaikan melalui akun twitter @YourAnonNews sbb:

We did not spread any rumors about possible future ISIS attacks, and frankly, we do not know where the rumors come from. 

Kemudian diulangi lagi dengan kata-kata sbb:

This account did not tweet about possible future ISIS attacks, this is the original post: https://twitter.com/OpParisIntel/status/668051246796963841

Sayangnya link status OpParisIntel tersebut kemudian dihapus oleh pemiliknya.

Berita hoax tersebut sudah ditanggapi oleh aparat keamanan dimana isu tentang akan adanya serangan tersebut.  Sesungguhnya secara logika saja, hampir tidak mungkin ISIS akan menyerang kegiatan One Day One Juz (ODOJ) yang akan diselenggarakan hari Ahad, 22 November di Masjid Al Jihad di Karawang, Jawa Barat Indonesia, kecuali bila kegiatan tersebut diselenggarakan oleh kelompok Shi'a (Syi'ah) karena terkait dengan pokok persoalan dalam konflik politik Sunni-Syi'ah di Irak dan Suriah yang melahirkan ISIS.

Kejanggalan lain yang sangat mencolok adalah pada pernyataan akun Anonymous bahwa mereka tidak tahu darimana sumber desas-desus rencana serangan teror ISIS tersebut. Dengan kata lain telah terjadi inflitrasi ke dalam kelompok anonymous yang jelas sangat mudah dilakukan oleh siapapun yang memiliki sedikit pengetahuan tentang hacking, dan aktif di dunia maya karena anonymous bersifat longgar dan tanpa pemimpin. Anonymous pernah "berperang" secara serius melawan aliran kepercayaan Scientology yang mana sejumlah anggota anonymous menuduh terjadinya praktek kesesatan, penipuan, serta sensor internet oleh kelompok scientology. Perang tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini, sesungguhnya bukan saja oleh mereka yang mengaku sebagai anonymous, melainkan juga oleh aliran kepercayaan lain seperti illuminati atau kelompok freemason, dimana semua orang-orang dengan pengaruh besar baik secara ekonomi maupun politik tersebut berusaha mempengaruhi jalannya sejarah dunia. Bila anda cukup teliti dan melakukan penelitian secara lebih serius tentang isu-isu terkait aliran-aliran tersebut maka anda akan dapat menemukan indikasi-indikasi betapa kuatnya proses propaganda dan pembentukan opini dunia oleh kelompok-kelompok organisasi rahasia tersebut. Hal itu disebabkan dalam penyusunan propaganda tidak sembarangan, melainkan berlapis-lapis dan bertingkat yang akan memperdaya anda bila tidak memiliki dasar filsafat hidup yang kuat baik agama, adat istiadat, dan kebiasaan anda sehari-hari dalam menjalani hidup sesuai dengan keyakinan anda masing-masing.

Bagaimana sesungguhnya untuk memahami ISIS dan serangan terornya? Bila sahabat Blog I-I memperhatikan pola propaganda ISIS, maka dalam seluruh isinya mengandung alasan yang menurut ISIS dapat dipertanggungjawabkan baik secara logika maupun Syariah model ISIS. Hal itu termasuk kepada target-target serangan ISIS, sehingga untuk melakukan analisa tentang kemungkinan serangan ISIS dapat merujuk kepada pola-pola propaganda yang dikeluarkan langsung oleh ISIS. Tentang kemungkinan dilakukannya intersep terhadap komunikasi ISIS, hal itu mungkin saja terjadi karena penguasaaan teknologi komunikasi dan informasi oleh Barat. Namun setiap serangan teror diawali oleh niat dan strategi serta tujuan yang ingin dicapai. Dalam kategori niat, sejalan dengan analisa Blog I-I sejak awal tahun 2015, bahwa negara-negara Barat termasuk Rusia, kemudian juga China dan Jepang berada dalam wilayah target ISIS. Hanya saja intensitas keterlibatan negara-negara tersebut dalam memusuhi ISIS yang akan meningkatkan level ancaman. Misalnya China dan Jepang yang relatif tidak terlalu aktif levelnya ancamannya berada dibawah negara-negara Barat yang berkepentingan secara langsung terhadap konflik di Suriah dan Irak.

Dari sedikit ketelitian dalam membaca propaganda ISIS tersebut, Blog I-I berkeyakinan bahwa serangan-serangan ISIS termasuk oleh afiliasi dan lone-wolf yang terpengaruh akan berpola sbb:

  1. Target utama adalah tempat keramaian yang tidak memiliki dasar dalam kehidupan sosial umat Islam, seperti tempat-tempat nongkrong atau tempat kegiatan hura-hura atau happy-happy yang merupakan refleksi aktiftas dan aktualitas manusia yang menurut ISIS tidak Islami. Target ini bukan secara khusus kepada red light district atau tempat kemaksiatan, melainkan tempat yang banyak menyedot perhatian manusia seperti musik, olahraga, party/pesta/perayaan. Oleh karena itu, kegiatan akhir tahun dan menyambut tahun baru 2016 harus ekstra ketat pengamanannya. Bagaimana dengan perayaan Natal? Memahami karakter ISIS, maka terbuka untuk menjadi target, khususnya dikaitkan dengan kelompok radikal yang ada di Indonesia entah mengapa memiliki sentimen khusus terhadap kelompok Kristiani. Beberapa informasi menyebutkan hal ini didorong oleh agresifitas aktifitas Kristenisasi di Indonesia yang menyebabkan kelompok mandiri atau lone-wolf bahkan secara sengaja menargetkan gereja. Hal ini bukan untuk menyebarluaskan ketakutan, melainkan sebagai peringatan untuk peningkatan kewaspadaan karena propaganda resmi ISIS menyuruh pada teror di masing-masing negara khususnya dimana terdapat orang Barat/Bule dengan segala macam bentuk serangan sesuai dengan kemampuan. 
  2. Seruan ISIS agar dilakukan serangan terhadap orang Barat secara otomatis dapat diterjemahkan sebagai ancaman kepada Kedutaan Besar baik gedungnya maupun diplomat dan staf bekereja di Kedubes negara-negara Barat di Jakarta. Sebagai bagian dari Pengamanan Obyek Vital, perlu kiranya dilakukan peningkatan deteksi terhadap gerakan kelompok-kelompok radikal yang menyasar kepada Kedubes Asing di Jakarta. Selain itu, juga hotel-hotel dan tempat-tempat keramaian seperti restoran, cafe, dan tempat hiburan baik night club maupun sekedar tempat kumpul yang menjadi simbol Barat baik dari sisi nama Brand atau Merk-nya ataupun dari tampilannya dan keberadaan orang-orang Barat dan orang Indonesia yang keBarat-Baratan.  Dengan kata lain, target ISIS masih tidak jauh berbeda dengan target Al Qaida atau bahkan dengan kelompok teror tradisional asli Indonesia yang berakar dari Darul Islam dan Negara Islam Indonesia.  
  3. Pembalasan merupakan salah satu pola yang cukup kelihatan, dimana sejumlah serangan teror yang terjadi dinyatakan sebagai bentuk pembalasan. Selama Indonesia tidak terlibat langsung dalam serangan militer terhadap ISIS, maka musuh Indonesia hanya orang-orang Indonesia yang terhasut dan terekrut oleh ISIS sehingga bergabung dengan ISIS baik yang ikut langsung berperang di Suriah/Irak maupun yang masih di Indonesia dan mendakwahkan faham radikal ISIS. Bagi mereka, Indonesia adalah negara kafir yang sah secara hukum agama untuk diperangi sehingga target terhadap Indonesia tidak terbatas pada simbol-simbol negara, melainkan apa saja yang dapat menghebohkan masyarakat Indonesia dan meningkatkan daya tarik rekrutmen ISIS di Indonesia. Kelompok Santoso misalnya yang saat ini semakin terpojok di pedalaman hutan di Poso jelas telah mengangkat senjata meneror masyarakat dan memerangi pemerintah. Apabila kelompok Santoso tersebut tetap dibiarkan diulur-ulur penyergapannya, maka diperkirakan peningkatan rekrutmen teroris baru yang mengatasnamakan kelompok Santosos atau Mujahidin Indonesia Timur akan terus berkembang. Semakin lama tidak segera ditangkap dan diadili, maka semakin banyak dan lama proses rekrutmen berlangsung.
  4. Niat tanpa kemampuan melakukan aksi teror sulit untuk dideteksi. Posisi ancaman teror di Indonesia saat ini cukup rendah dari sisi kapabilitas para teroris. Namun seiring dengan bebasnya sejumlah narapidana terorisme, masih suburnya faham radikal di masyarakat, serta dinamika terorisme di dunia, maka tidak tertutup kemungkinan serangan teror dapat terjadi di Indonesia. Apalagi anggaran intelijen yang kecil semakin memperlemah deteksi dini dan cegah dini, kemudian Densus 88 banyak dipojokkan oleh aktivis HAM karena sejumlah kekeliruan prosedur seperti penembakan atau aksi brutal. Selama ISIS masih berdiri dan menyebarkan faham radikal, maka seyogyanya Pemerintah Indonesia meningkatkan personil dan kinerja lembaga dan aparat yang khusus menangani terorisme seperti Polisi, Densus, BIN, dan BNPT. Kemungkinan besar, kelompok-kelompok radikal di tanah air yang meperhatikan melemahnya aparatur keamanan Indonesia tersebut mengambil kesempatan dengat nekat melakukan aksi teror. Sekecil apapun aksi teror, bila sudah meledak tetap menjadi keteledoran aparat keamanan. Merujuk pada pola propaganda ISIS, terinspirasi oleh serangan teror Paris dan seruan dari Juru Bicara ISIS Abu Mohammad al-Adnani, maka pada akhir tahun ini tempat-tempat yang perlu mendapatkan perhatian khusus aparat keamanan adalah tempat keramaian seperti mall dimana hiasan-hiasan natal dan tahun baru banyak ditampilkan. Selain itu, juga perhatian khusus perlu diberikan sekiranya ada acara khusus yang menciptakan kerumunan manusia. Sedangkan untuk gereja-gereja, pengamanan secara standar seperti tahun-tahun lalu harus tetap dilakukan sebagai tindakan preventif.
  5. Untuk lokasi serangan di Indonesia, Jakarta dan Bali tetap menjadi primadona serangan karena tujuan dari suatu teror adalah efek pemberitaan yang menyebarluaskan ketakutan di masyarakat. Meskipun demikian, kota-kota lain juga perlu memperhatikan sejumlah elemen sebagaimana disebutkan diatas tentang tempat keramaian. Hal-hal yang secara rutin harus diawasi adalah penjualan bahan-bahan kimia yang dapat dijadikan pelengkap bahan peledak. Selain yang khusus untuk bahan peledak, modifikasi bahan kimia atau penggunaan bahan-bahan mudah terbakar dalam jumlah besar kemungkinan menjadi pilihan karena akses terhadap bahan peledak kelas militer semakin sulit. Razia kepemilikan senjata api oleh Polisi khususnya Polda Metro Jaya sudah sangat baik dan waktunya tepat, karena selain kerawanan kejahatan bersenjata juga rawan diakses oleh mereka yang ingin melakukan aksi teror. Kemungkinan penggunaan senjata rakitan sebagaimana sering beredar berupa kanibalisasi senjata-senjata bekas TNI yang rusak juga perlu ditingkatkan pengawasannya. 
Apa yang Blog I-I sajikan diatas adalah analisa dan bukan hasil intersep komunikasi ISIS, sehingga harus dibaca secara hati-hati dan diterjemahkan dalam konteks masing-masing wilayah di Indonesia. Kepada seluruh masyarakat Indonesia yang baik hati dan berjiwa ksatria bela negara serta beriman kepada Tuhan, janganlah takut untuk melaporkan kepada aparat keamanan setiap gerakan yang mencurigakan di sekeliling anda. Bila anda tidak peduli dengan keamanan lingkungan, bisa jadi yang akan menjadi korban teror adalah anggota keluarga anda dan pelakunya ternyata berada di lingkungan anda. Marilah kita bersama-sama seluruh elemen bangsa dan negara Republik Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dari upaya rekrutmen ISIS, dari penyesatan dakwah ISIS, dan dari manipulasi berita-berita terkait ISIS baik yang dilakukan oleh ISIS maupun yang dilakukan oleh pencipta ISIS, maupun oleh mereka yang kurang mengerti tentang ISIS yang sesungguhnya.

Sekian dan semoga bermanfaat.
Salam Intelijen
SW

Komentar

Postingan Populer