Pesan Intelijen dari Sesepuh Blog I-I

Figur Senopati Wirang adalah kita semua Insan Intelijen yang memiliki jiwa KSATRIA, PENGABDIAN, CINTA TANAH AIR, SETIA, RELA BERKORBAN, BERJIWA NASIONALIS, DENGAN LANDASAN BER-KETUHANAN, SERTA BERCITA-CITA MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA. Jaringan Senopati Wirang mencakup para Senopati dalam definisi modern Intelijen Indonesia yang pada tingkat tertinggi adalah mereka yang memiliki pangkat Jenderal di TNI atau Eselon 1A di kalangan sipil. Sebagaimana sistem pemerintahan Kerajaan-Kerajaan Nusantara khususnya di tanah Jawa, Senopati adalah Kepala Pasukan Kerajaan yang mana posisi tertinggi dengan gelar Senopati adalah Sénopati Ing Ngalågå Ngabdulrahman Sayidin Panåtågåmå, Kalifatullah atau Sang Raja itu sendiri. Sayangnya Raja Sejati Nusantara semakin lama semakin meredup dengan berkurangnya pemahaman tentang Intelijen, Kewaskitaan atau Pengetahuan sebelum terjadinya sesuatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Krisis juga dialami oleh Senopati-senopati pada dibawah Kalifatullah Indonesia Raya. Anda yang rajin membaca Blog I-I tidak akan merasa aneh dengan klaim pembukaan artikel ini, namun anda yang baru beberapa kali mengunjungi Blog I-I akan mudah tergelincir dalam tuduhan miring terhadap Blog I-I.


Dalam tiga tahun terakhir ini, Jaringan Blog I-I semakin banyak kehilangan legenda-legenda Intelijen Indonesia yang merupakan para pahlawan tak dikenal yang berkorban untuk bangsa dan negara. Sebagian sesepuh tentunya memiliki nama harum dan kita kenal dengan baik setelah meninggalkan kita semua. Sebagian sesepuh meninggal dunia dengan tenang dengan hanya dihadiri keluarga dan kerabat terdekat, Sebagian sesepuh tidak lagi mampu menyampaikan bimbingan karena dalam keadaan sakit. Mereka tidak pernah lelah memberikan bimbingan kepada kita sebagai Insan Intelijen untuk tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang akan mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Raya menjadi negara yang makmur, modern, adil dan merata di seluruh bumi nusantara. Sesuai dengan kesepakatan prinsip dasar pengabdian intelijen untuk bangsa dan negara, Blog I-I akan tetap merahasiakan siapa saja para sesepuh Blog I-I yang tak kenal lelah memberikan bimbingan tersebut. Tentunya seluruh jaringan Blog I-I dapat memaklumi, dan sekiranya ada yang mengetahui dari isi pesan-pesan yang akan diungkapkan disini, mohon anda untuk tidak membukanya ke publik

Berikut ini beberapa catatan pesan-pesan singkat dari sesepuh Master Spy Blog I-I yang satu per satu telah meninggal dunia dalam keadaan yang tetap aktif mengabdikan hidupnya untuk Indonesia Raya hingga akhir hayatnya.

  • Jangan banyak menuntut hak atau merasa berhak dalam dunia intelijen, karena hal itu akan mengurangi skill dan menurunkan konsentrasi untuk operasi maupun analisa.
  • Selesaikan jurnal intelijen harian pada hari yang sama, menunda laporan jurnal intelijen satu hari berarti kemunduran bagi bangsa satu bulan.
  • Jangan pernah berhenti mengembangkan kemampuan intelijen, karena musuh akan terus-menerus mencari kelemahan kita.
  • Jangan pernah tergoda dengan rayuan dan propaganda asing yang membuat kita terlena untuk berpikir dan berperasaan simpati berlebihan kepada asing.
  • Ketika melakukan operasi lupakan bahwa diri anda adalah seorang petugas intelijen, niscaya akan lahir kesadaran identitas baru yang wajar sehingga mudah dalam penetrasi di wilayah musuh.
  • Tentang dana intelijen, the limit is the sky!
  • Jangan lupa berdo'a sebelum melakukan operasi intelijen!
  • Meskipun anda adalah intelijen yang melakukan tugas untuk bangsa dan negara, jangan lupa dengan keluarga yang menantikan anda di rumah.
  • Seorang intel ditakdirkan mengenal dunia haram jadah dan sajadah, namun ingat jangan sampai terjerumus menjadi penikmat haram jadah dan radikalisme agama.
  • Jangan pernah minum minuman keras dengan orang asing tanpa didampingi teman kita yang tidak minum! Atau tinggalkan sama sekali!
  • Intelijen harus berada di lokasi kejadian, bila tidak mampu maka pastikan agen anda berada disana, bila masih tidak mampu juga, maka pastikan anda memiliki sumber informasi yang dapat dicek kebenarannya.
  • Tanpa jaringan mustahil seorang intel dapat memperoleh informasi yang sifatnya terus-menerus.
  • Operasi khusus intelijen hanya dilakukan untuk melengkapi informasi intelijen harian yang dirasakan kurang untuk memenuhi standar analisa intelijen.
  • Intelijen adalah buku dan pedang!
  • Hayati Dharma Bhakti! Dharma bermakna ganda yakni berarti memiliki/menanggung rahasia pengetahuan utama intelijen dan melakukan/menjalankannya sesuai tuntunan pengetahuan tersebut. Bhakti juga bermakna ganda yakni tunduk patuh dan pelaksanaan pengabdian kepada Tuhan, Bangsa dan Negara.
  • Intelijen hampir selalu berprasangka negatif terlebih dahulu, untuk dibuktikan kebenarannya informasinya kemudian. Namun jangan jadi manusia yang berprasangka negatif tanpa upaya bukti informasi.
  • Waspadalah terhadap setiap informasi yang anda peroleh, lakukan pengecekan minimal dua kali!
  • Menjadi seorang telik sandi berarti siap dikorbankan demi bangsa dan negara, jangan menangisi nasib anda bila suatu hari menjadi korban.
  • Di era Orde Baru, intelijen menikmati keistimewaan ditakuti dan memiliki ruang operasi intelijen yang teramat luas, sehingga tidak ada yang berani melakukan kritikan dan intelijen-pun terbuai menjadi lengah. Di era Reformasi, intelijen kehilangan keistimewaan ditakuti, dan ruang lingkupnya dipersempit sebagai pengumpul informasi, kemudian banyak yang mengkritik dan intelijen tampak lemah seperti pesakitan. Tugas anda intelijen muda untuk mencari jalan tengah profesionalisme intelijen yang kuat sesuai dengan aturan hukum dan kesepakatan politik nasional.
  • Teruslah melatih diri anda sampai anda memiliki kebiasaan selayaknya seorang intel.
  • Siapa yang lebih hebat, agen lapangan atau analis intelijen? Anda tidak akan pernah menjadi seorang intel yang mumpuni sebelum memiliki kemampuan operasional intelijen dan kemampuan analisa pada level strategis.
  • Jangan menjadi lemah hanya karena penghinaan dan cemoohan masyarakat tentang pekerjaan intelijen, tetapi tingkatkanlah profesionalisme intelijen walaupun tidak ada penghargaan dan tidak ada yang melihatnya.
  • Seseorang yang memegang rahasia intelijen ibarat pemuda yang memiliki cerita untuk mempesona dan menarik perhatian setiap gadis cantik. Janganlah bercerita atau hindari gadis-gadis cantik tersebut!  
  • Dalam kasus pemberontakan dan separatisme, Intelijen tidak berniat menyakiti bangsanya sendiri, namun secara sepihak penggiat HAM melihat kalkulasi informasi intelijen yang dapat menentukan menang-kalah secara militer dan perlindungan warga negara justru sering dilihat sebagai tindakan menyakiti bangsa sendiri. 
  • Tahukah anda bahwa mereka yang dinyatakan sebagai korban intelijen seluruhnya pernah bekerja untuk intelijen dan kemudian berkhianat atau berniat berkhianat? Oleh karena itu, jangan risau dengan tuduhan sepihak yang negatif terhadap intelijen, tetaplah profesional bekerja untuk bangsa dan negara.
  • Secara umum Operasi Intelijen hanya ada 2 yakni Intelijen Positif dan Kontra Intelijen, selebihnya adalah turunan atau variasi pengembangan saja.
  • Banyak yang bicara tentang perang cyber/siber mencampuradukan antara intelijen teknis, intelijen sinyal, dan dunia mayantara. Maka janganlah terintimidasi dengan tuduhan intelijen lemah.
  • Propaganda intelijen yang terbaik adalah yang tidak terasa bahwa masyarakat telah berubah sebagai akibat dari propaganda tersebut.
  • Right or wrong, the President is our single client! Namun beranilah untuk menyampaikan kebenaran kepada Presiden!
  • Boleh jadi akan ada orang yang tahu bahwa anda seorang intel, namun jangan biarkan orang tahu apa yang anda kerjakan.
  • Intelijen lebih dari sekedar pengumpulan informasi, Intelijen merupakan sumber kekuatan bagi kemampuan adaptasi suatu bangsa.
  • Intelijen selalu berada di lini terdepan, di belakang garis musuh, hidup bersama musuh, dan seringkali bahkan dikenal sebagai musuh.
  • Pelindung kedaulatan nasional suatu negara adalah seluruh unsur kekuatan keamanan nasionalnya, intelijen berada di titik terdepan dengan mengirimkan agen-agennya ke seluruh pelosok negeri dan dunia. 
  • Dalam soal operasi, tidak ada perbedaan antara militer dan intelijen karena mereka sama-sama mengintai musuh.
  • Intelijen antar negara tingkat tinggi berada diatas praktek diplomasi. Maka seorang insan intelijen harus menguasai diplomasi, negosiasi, dan pergaulan internasional.
Demikian sebagian kecil dari beberapa pesan sesepuh Intelijen Blog I-I, semoga bermanfaat dan dapat menyemangati segenap intelijen Indonesia.

Salam Intelijen
Senopati Wirang


Komentar

Postingan Populer