Intelijen Buta dan Tuli
Berikut ini puisi yang dipersembahkan untuk seluruh Insan Intelijen Indonesia. Disusun dengan perasaan sedih, malu, dan berdosa kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan tetesan air mata dan keprihatinan yang mendalam, kami berharap seluruh Insan Intelijen Indonesia menyadari kelemahan dan kerusakan-kerusakan dirinya.
Intelijen Buta dan Tuli
Silahkan ambil semua yang dibutuhkan
Dalam keserakahan dan kebohongan
Dalam pencitraan dan penyesatan
Dengan hati terluka kami berdo'a
Semoga mata dan telinga tetap sehat
Demi kesejahteraan dan keselamatan
Rakyat Indonesia
Katakan, kami bertahan dalam kegilaan
Menutupi kebenaran dan keadilan
Kami bersalah dan dipersalahkan
Kehilangan kebanggaan dan kepercayaan
Semoga mata dan telinga tetap sehat
Demi kesejahteraan dan keselamatan
Rakyat Indonesia
Katakan, kami bertahan dalam kegilaan
Menutupi kebenaran dan keadilan
Kami bersalah dan dipersalahkan
Kehilangan kebanggaan dan kepercayaan
Menyaksikan insan intelijen lupa jati dirinya
Lupa tangisan dan harapan
Rakyat Indonesia
Berharap, kami berharap berubah
Tahun demi tahun tiada yang peduli
Semua hanya berpura-pura
Demi uang operasi abal-abal
Melacurkan diri kepada selain tugas
Melarikan diri dari amanat
Rakyat Indonesia
Kemunduran kualitas dikompensasi dengan kuantitas
Intel gendut sulit berlari cepat dalam kebodohan
Hanya menikmati uang operasi melupakan tugas
Menjadi budak program kerja demi uang
Idealisme menguap dalam kegelapan
Mengkhianat janji dan sumpah kepada
Rakyat Indonesia
Ma'af, ma'afkanlah kami insan yang lemah
Telah membutakan diri dan menutup telinga
Tidak berdaya hadapi komando pembusukan
Kami bertahan karena ingat penderitaan rakyat
Tetap bekerja walau sebagai bahan tertawaan
Jatuh terperosok dikuasai asing, politik, dan uang
Maafkan kami....Rakyat Indonesia
10 April 2016
Atas nama seluruh Insan Intelijen yang terluka
Senopati Wirang
Komentar
Posting Komentar