Intel Asing Pengaruhi Pemilu 2014?
Artikel ini dipastikan tetap berada dalam semangat NETRAL dan PROFESIONALISME Intelijen Indonesia dalam menyikapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 9 Juli 2014. Saya merasa sangat perlu menyampaikan pandangan Intelijen Indonesia terhadap berkembangnya isu-isu keterlibatan Intel Asing dalam mempengaruhi jalannya Pilpres 2014 nanti. Analisa Intelijen selalu berlandaskan pada fakta-fakta informasi dan bukan prasangka, sehingga analisa intelijen akan selalu mengutamakan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya salah satu karakter bangsa Indonesia yang sangat berbahaya adalah adanya kecenderungan untuk berprasangka dan menduga-duga tanpa dasar yang jelas. Lebih jauh lagi, kadang hanya berdasarkan pada informasi terbuka lahir analisa-analisa yang menyesatkan dengan pola pendekatan teori konspirasi tentang adanya kepentingan asing dalam mempengaruhi pilpres di Indonesia. Padahal yang terjadi adalah pemanfaatan sentimen Anti Asing dan Nasionalisme sempit guna meningkatkan dukungan masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan ciri khas dari pihak-pihak yang merasa insecure dalam rangka mencapai keyakinan adanya dukungan publik yang besar.
Tanpa menyebutkan pihak-pihak yang mengeluarkan isu tentang adanya keterlibatan Intel Asing dalam mempengaruhi pilpres 2014, perlu sahabat Intelijen Indonesia ketahui bahwa hal itu tidak berdasarkan pada informasi intelijen yang akurat. Apa yang terjadi adalah upaya kelompok-kelompok tertentu melahirkan suatu opini publik tentang adanya operasi Intel Asing yang terstruktur dari akar rumput, media sampai elit politik dalam rangka membentuk opini tertentu yang berpotensi menurunkan popularitas salah satu calon. Dengan adanya isu Intel Asing ini, maka akan muncul semangat nasionalisme yang menguat sekaligus memperkuat salah satu calon.
Apabila isu ini dikeluarkan oleh intelijen resmi, maka hal ini merupakan kecerobohan pengumpulan informasi dan analisa yang akan menjerumuskan Pimpinan Nasional dalam mengambil sikap. Namun apabila isu ini hanya dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berkompetisi dalam pilpres, dapat dipastikan hanya propaganda murahan tanpa dasar sama sekali.
Apa yang terjadi dengan sejumlah media asing dan wartawan asing yang mengkritisi atau mengungkapkan hal-hal yang merugikan para kandidat pasangan Presiden-Wakil Presiden tidak lain merupakan suatu bentuk refleksi pembentukan opini sebagaimana juga terjadi di media-media nasional Indonesia belakangan ini. Hal itu hanya suatu simpati atau ketidaksukaan yang sifatnya wajar dalam keterbukaan, sehingga bangsa Indonesia tidak perlu terlalu reaktif sehingga menduga-duga adanya keterlibatan Intel Asing. Tanpa mengabaikan pentingnya kewaspadaan nasional, apa yang terjadi di media asing maupun media nasional tidak lebih dari propaganda politik yang mendukung atau melemahkan dukungan para kandidat capres-cawapres.
Mengapa saya berani menyatakan bahwa Intel Asing tidak banyak melakukan hal-hal yang mempengaruhi jalannya pilpres karena berdasarkan informasi jaringan Blog I-I, apa-apa yang terjadi belakangan ini sangat jauh dibawah standar operasi mempengaruhi jalannya pemilu di suatu negara. Sahabat Blog I-I perlu memahami bahwa apabila Intel Asing, apalagi dari negara besar sungguh-sungguh melaksanakan suatu operasi terhadap Indonesia, maka kita akan mendapati banyak situasi yang abnormal yang menyebabkan jalannya pemilu secara meyakinkan didominasi oleh salah satu calon. Namun apa yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1998 hingga saat ini adalah lebih banyak didominasi oleh geliat kekuatan-kekuatan politik dalam negeri yang saling bersaing dalam menuju kekuasaan membentuk pemerintahan di Indonesia melalui pemilu.
Apa yang dilakukan oleh Intel Asing di Indonesia saat ini adalah memantau sedetail mungkin geliat persaingan politik dalam rangka mengetahui kelemahan masing-masing pihak yang bersaing dalam rangka mencari akses kepada kekuasaan dari Pemerintahan Baru yang terbentuk. Untuk sampai pada level mempengaruhi hasil pilpres, maka diperlukan operasi khusus yang sungguh-sungguh dapat mempengaruhi opini publik Indonesia. Intel Asing tentunya sangat paham bahwa intervensi justru akan melahirkan simpatik patriotisme dan nasionalisme. Hal-hal yang berbau infiltrasi asing juga akan memperkuat pihak-pihak yang mengedepankan ide-ide kebangsaan. Khusus dalam kasus Indonesia, hal-hal yang berbau asing (Barat) juga akan memperkuat konsolidasi penganut Islam Indonesia.
Indonesia memang berkali-kali mengalami suatu keadaan dimana Intel Asing sangat aktif melakukan operasi yang bertujuan "menguasai" atau mempengaruhi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, dengan tujuan menguasai sumber-sumber kekayaan alam Indonesia. Namun hal ini hanya dapat terjadi karena justru sejumlah elit Indonesia sendiri yang menjadi sangat serakah menikmati kekayaan alam Indonesia dan membiarkan atau bahkan mengundang asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Hal itu telah terjadi sejak kemerdekaan Indonesia dan terakhir adalah kegagalan strategi pembangunan Indonesia yang keropos karena korupsi besar-besaran di era Orde Baru yang dengan mudah dihantam oleh krisis ekonomi. Namun apabila kita teliti, justru bahaya terbesar bersumber dari elit-elit politik dan pemain bisnis yang sama sekali tidak peduli dengan nasib bangsa Indonesia. Hal ini, diperkirakan juga terjadi dalam berbagai rangkaian persaingan menuju kekuasaan di tahun 2014. Sehingga kewaspadaan kita bersama harus terus kita tingkatkan baik dari ancaman yang bersumber dari luar maupun yang bersumber justru dari mereka yang saat ini bermulut manis menjanjikan berbagai perbaikan bangsa.
Himbauan Blog I-I, jangalah terlalu cepat menuduh segala persoalan sebagai bagian dari adanya konspirasi atau intervensi asing. Tetapi introspeksi dirilah dan waspadalah dengan geliat kekuatan-kekuatan politik dalam negeri yang berpotensi melakukan penjarahan atau berkolaborasi dengan kepentingan kelompok yang tidak peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, catatlah semua janji-janji politik para capres-cawapres, tagihlah kepada pemenang pemilu 2014 dan percaya dirilah dengan jati diri kebangsaan kita dan jangan biarkan kita dibodohi oleh propaganda-propaganda murahan yang membuat kita bingung dan melupakan janji-janji indah para capres dan cawapres.
Ingatlah untuk selalu mengawasi pemerintahan yang baru dan mendorongnya melakukan perbaikan, dan jangan mencari kambing hitam dari ketidakpuasan yang akan kita rasakan nanti.
Marilah kita datangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat dan salurkanlah suara anda sebaik-baiknya dan jangan lupa untuk menyimpan visi dan misi pasangan yang anda pilih dan bawa pulanglah catatan ribuan janji-janji indah mereka, dan jangan lupa untuk mengingatkan pemerintah yang baru nanti dengan janji-janji tersebut. Insha Allah Indonesia akan maju karena rakyatnya semakin cerdas dan kritis dalam menyikapi dinamika politik nasional.
Salam Intelijen
Senopati Wirang
Komentar
Posting Komentar